Merasa Tidak
Puas Dengan Teguran, Pelaku Tebas Tetangganya Sendiri
Labura-KLC
Pembunuhan yang terjadi di daerah
Sei Lurus blog II teluk pulai Kecamatan kualu ledong Kab Labuhanbatu-Utara mengakibatkan
Bangun Situmorang usia 55 tahun tewas di tempat
ketika pelaku Sudirman Simbolon Usia 27 tahun menebaskan sebila parang kepala
korban, Minggu (10/10) sekitar pukul 22.00 wib.
Berawal kejadian pelaku dalam
keadaan mabuk hendak mau pulang kerumah tiba di jalan pelaku hampir melanggar
menantu korban, kemudian si korban hendak menengur si tersangka, tapi akhirnya
tidak jadi.
“Melalui informasi dari
keterangan dari nara
sumber inisial SY (camat-red), pelaku
memang pada saat itu dalam keadaan mabuk berat, kemungkina dengan kata ingin
hendak menegur pelaku menebas kepala korban dengan parang,”Ucap aparatur
pemrintahan ini kepada kabar-labuhanbatu.com.
Sementara itu, Jajaran kepolisian
kualu ledong saat ini dalam pengejaran tersangka, dan untuk pengamanan dari
amukan masa keluarga tersangka turut serta di amankan di polsek kualu ledong
guna untuk perlindungan.(Rial)
Perampokan di Aek Tapa, Ranmor Pelaku Tertinggal di Kebun Sawit
Uang Hasil Rampokan Berserakan di TKP
Rantauprapat – KLC
Dalam aksi perampokan disertai pembunuhan terjadi di Jalan Penerangan, Aek Tapa, Sabtu (02/10), pihak kepolisian menemukan barang bukti lain berupa satu unit sepeda motor (ranmor) yang diduga milik pelaku. Ranmor jenis Yamaha Vixion berwarna merah dengan nomor polisi BK 2730 ZN tersebut ditemukan tidak jauh dari tempat penemuan mayat korban.
Pantauan kabar-labuhanbatu.com di TKP, stang ranmor yang ditinggalkan pelaku dipenuhi ceceran darah. Pihak forensik Polres Labuhanbatu sendiri saat di TKP langsung melakukan pengumpulan barang bukti, termasuk sidik jari dan sampel darah yang tertinggal di ranmor tersebut
“Uang hasil rampokan juga tadi banyak yang berceceran di sini (sekitar TKP tempat ditemukannya ranmor yang diduga milik pelaku). Tapi kami nggak ada yang tahu kalau dibawah situ ada kereta lain dan uang yang tercecer,” jelas Dedek (28), warga setempat yang berada di TKP sejak mayat ditemukan.
Sedangkan jumlah uang yang tercecer di TKP diperkirakan mencapai Rp800 ribu pecahan seratus ribu.
Sementara itu, kesaksian sejumlah warga lainnya yang berada di TKP sejak pagi tadi, Lina (37), pihak kepolisian tiba di lokasi setelah berselang hampir setengah jam setelah penemuan mayat oleh warga.
“Sekitar jam setengah delapan pagi tadilah mungkin polisi baru datang,” jelasnya.
Lina menambahkan, korban yang diketahui bernama Ramli, usia sekitar 30 tahunan tersebut, merupakan warga Kota Pinang yang bekerja sebagai pengumpul uang Martabe. “Tadi kami disini pagi sama Istri korban. Katanya si korban tadi berangkat dari Kota Pinang menuju Rantauprapat sekitar jam empat subuh membawa uang Martabe sekitar tiga puluh jutaan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, korban perampokan disertai pembunuhan tersebut ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan Penerangan, Aek Tapa. Disekitar korban juga ditemukan satu unit sepeda motor kawasaki ninja berwarna hitam BK 4853 ZU yang terperosok kedalam semak-semak.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus perampokan disertai pembunuhan tersebut.
Polri: Kemungkinan Penyerangan Mapolsek Direncanakan
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aksi penyerangan terhadap Markas Polisi Sektor
Hamparan Perak, Pelabuhan Belawan, Medan, pada Rabu (22/9) dini hari diduga
direncanakan. Sehingga, polisi pun kalah cepat dalam mengantisipasi aksi
tersebut.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan, hal tersebut diketahui
dari pengakuan anggota kelompok teroris yang ditangkap di Tanjung Balai,
Balawan Medan dan Lampung pada Ahad (19/9) lalu. "Apa yang kita dapatkan
informasi dari yang ditangkap, setiap sasaran digambar dulu termasuk kantor
polisi,"ungkap Iskandar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/9).
Menurut Iskandar, mereka merupakan kelompok terlatih. Pasalnya, berdasarkan
analisis petugas di lapangan, kawanan tersebut bergerak tanpa banyak bicara.
Aksi mereka pun, tutur Iskandar, dilakukan sedemikian rupa sehingga diduga ada
hubungan dengan kasus penyerangan Bank CIMB Medan.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar sepuluh orang kelompok teroris
menyerang Mapolsek Hamparan Perak. Dalam penyerangan itu, mereka menggunakan empat
sepeda motor dan satu mobil kijang. Tiga orang anggota Polsek masing-masing
Kepala SPK, Aiptu Baik Sinulangga (48 tahun), Aipda Detosutejo (38 tahun), dan
Bripka Riswandi (38 tahun) tewas di tempat.
Berdasarkan olah tkp, polisi menemukan 20 butir selongsong peluru dan
melakukan uji balistik terhadap selongsong tersebut. Hasilnya, polisi
memperkirakan pelaku menggunakan senjata api jenis AK 47, M16 dan SS1 yang
diduga merupakan senjata yang dipakai saat perampokan CIMB Medan.
Polres Labuhanbatu Lamban Bongkar Sindikat Rampok Bersenpi
Korban Perampokan Terus Berjatuhan
Rantauprapat - KLC
Korban perampokan bersenjata api, Abdullah (43), warga Desa Padang Laut, Kecamatan Bilah Barat, mengeluhkan lambannya pihak kepolisian membongkar sindikat perampok yang berkeliaran di wilayah hukum Polres Labuhanbatu. "saya adalah salah seorang korban perampokan bersenjata api. Waktu itu saya dirampok di daerah Aek Buru desa Batu Tunggal Kecamatan N-A sembilan sepuluh sekitar juni lalu, usai mengambil uang sebesar sembilan puluh lima juta rupiah dari pabrik Hesa Kecamatan Air Batu Asahan," jelasnya kepada kabar-labuhanbatu, Kamis (26/08).Abdullah menambahkan, saat itu ia dirampok oleh empat orang pelaku dengan menggunakan senjata jenis pistol dan mengendarai dua unit sepeda motor jenis honda Megapro dan yamaha Vixion."Pelaku waktu itu menodong saya. Namun karena saya melawan mereka langsung menembak tiga kali," jelasnya sambil menunjukkan tiga bekas luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.Korban sendiri hingga kini mengaku belum mendapat penjelasan dari pihak kepolisian terkait perkembangan kasus perampokan yang dialaminya."Saya jelas kecewa, hingga kini belum ada keterangan yang jelas dari pihak kepolisian,“ Tegasnya.