Aek Kanopan-MCC
LS (19), Warga Huta Godang Desa Londut, menjadi korban pemerkosaan teman prianya berinisial Rul (25), warga Londut Afdiling 1, Aek Kanopan. Akibatnya, korban mengalami depresi berat dan harus dirawat intensif di puskesmas Aek Kanopan. Keterangan korban kepada kabar-labuhanbatu.com, Minggu (24/10), kejadian berawal saat dirinya diajak oleh pelaku untuk pergi menonton.
“Mulanya saya menolak ajakannya untuk pergi menonton, namun oleh ajakannya agak memaksa akhirnya saya ikut juga bersama teman-teman. Dalam perjalanan, tanpa kompromi tersangka mengarahkan sepeda motor ke arah sawitan depan pesantren Akanuddin Desa Londut. Tanpa komentar tersangka langsung memperkosa saya dan saya berusaha mempertahankan kehormatan saya, namun tenaga kami tidak berimbang akhirnya kesucian saya di renggutnya,” terang korban saat ditemui di puskesmas Aek Kanopan.
Korban menambahkan, pelaku juga merampas sejumlah benda berharga miliknya, diantaranya satu unit handphone dan anting-anting yang digunakan korban. Selain itu, usai melakukan aksi bejatnya, pelaku juga berupaya membunuh korban.
“Saya mati matian mempertahankan nyawa sambil berteriak teriak, dia (tersangka) panik dan lari. Usai kejadian itu saya ditolong Kiki dan Ngadikun yang kebetulan melintas di jalan depan Pesantren Akanuddin,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu korban Aminah (51), berharap agar aparat penegak hukum dapat menindak pelaku dengan hukuman seberat-beratnya.
Ditempat terpisah, Kapolsek Kecamatan Kualu Hulu-Kualu Selatan, AKP Arifin Marpaung, membenarkan adanya tindak kejahatan pemerkosaan disertai perampasan dan penganiayaan pada minggu malam (23/10) sekitar pukul 22.00 wib di wilayah kebun sawit depan Pesantren Akanuddin tersebut.
“Kita sudah mengadakan pemeriksaan serta pengejaran ke Medan wilayah Patumbak yang disinyalir tersangka mengarah ke wilayah tersebut. Namun belum membuahkan hasil,” jelasnya. (Rial)
LS (19), Warga Huta Godang Desa Londut, menjadi korban pemerkosaan teman prianya berinisial Rul (25), warga Londut Afdiling 1, Aek Kanopan. Akibatnya, korban mengalami depresi berat dan harus dirawat intensif di puskesmas Aek Kanopan. Keterangan korban kepada kabar-labuhanbatu.com, Minggu (24/10), kejadian berawal saat dirinya diajak oleh pelaku untuk pergi menonton.
“Mulanya saya menolak ajakannya untuk pergi menonton, namun oleh ajakannya agak memaksa akhirnya saya ikut juga bersama teman-teman. Dalam perjalanan, tanpa kompromi tersangka mengarahkan sepeda motor ke arah sawitan depan pesantren Akanuddin Desa Londut. Tanpa komentar tersangka langsung memperkosa saya dan saya berusaha mempertahankan kehormatan saya, namun tenaga kami tidak berimbang akhirnya kesucian saya di renggutnya,” terang korban saat ditemui di puskesmas Aek Kanopan.
Korban menambahkan, pelaku juga merampas sejumlah benda berharga miliknya, diantaranya satu unit handphone dan anting-anting yang digunakan korban. Selain itu, usai melakukan aksi bejatnya, pelaku juga berupaya membunuh korban.
“Saya mati matian mempertahankan nyawa sambil berteriak teriak, dia (tersangka) panik dan lari. Usai kejadian itu saya ditolong Kiki dan Ngadikun yang kebetulan melintas di jalan depan Pesantren Akanuddin,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu korban Aminah (51), berharap agar aparat penegak hukum dapat menindak pelaku dengan hukuman seberat-beratnya.
Ditempat terpisah, Kapolsek Kecamatan Kualu Hulu-Kualu Selatan, AKP Arifin Marpaung, membenarkan adanya tindak kejahatan pemerkosaan disertai perampasan dan penganiayaan pada minggu malam (23/10) sekitar pukul 22.00 wib di wilayah kebun sawit depan Pesantren Akanuddin tersebut.
“Kita sudah mengadakan pemeriksaan serta pengejaran ke Medan wilayah Patumbak yang disinyalir tersangka mengarah ke wilayah tersebut. Namun belum membuahkan hasil,” jelasnya. (Rial)